Dear you, my best friend.
Aku terbangun di suatu pagi yang teramat dingin. Tak sengaja aku melihat sebuah fotoku bersama sahabat-sahabatku. Aku teringat kembali masa-masa dimana kita bersama, tertawa bersama, merasakan kesulitan bersama.
Aku ingin sekali kembali pada masa itu. Kembali lagi menjalin persahabatan itu. Kembali tertawa bersama-sama lagi. Kembali merasakan bagaimana menyelesaikan suatu masalah bersama.
Air mataku tak bisa aku tahan lagi. Aku kini menangis merindukan persahabatan kita. Aku tau, semua ini salahku. Aku tau, aku yang memulai semua kesenjangan ini. Aku tau, aku yang egois, karena aku lebih memilih cintaku yang buta ini. Aku yang terlalu takut kehilangan apa yang aku miliki saat ini.
Kini, aku sadar bahwa tak ada yang lebih berharga selain sebuah persahabatan. Tak ada yang mengerti air mataku selain kalian, sahabatku. Tak ada yang bisa membuat aku tertawa lepas selain kalian. Tak ada lagi yang bisa membuat hal konyol seperti kalian.
Maaf, maafkan aku. Maafkan aku yang terlalu mempercayai perkataan orang lain. Maafkan aku yang selalu berburuk sangka kepada kalian. Aku tau, seribu kalipun aku memohon untuk meminta maaf, kalian tak akan lagi mempercayaiku.
Aku jadi teringat "seribu kebaikan akan lenyap dengan satu kesalahan"
Komentar
Posting Komentar